Senin, 03 Agustus 2009

Kebutuhan Garam Manusia

Garam merupakan sesuatu hal memiliki pengaruh dalam hidup manusia sampai-sampai ada orang mengatakan bahwa “sayur tanpa garam itu hambar”, jadi bagaimana hidup ini jika seandainya tidak ada garam?apakah juga akan tersa hambar seperti sayur? Selera orang terhadap garam berbeda-beda sesuai kebutuhan mereka masing-masing atau bisa jadi sesuai kepekaan lidah mereka terhadap garam.
Terkadang banyak orang menambahkan garam pada masakan yang mereka buat atau makan karena mereka tidak merasakan kelesatan makanan tersebut. Tapi tahukah anda para pembaca sekalian bahwa sebetulnya kebutuhan garam manusia itu cukup 2,5 gram/hari atau setara dengan 1,5 sendok the (menurut Lewai K Dahl, New York) dan itu sudah terpenuhi dalam bahan-bahan masakan yang kita makan setiap harinya, tapimkebanyakan orang tidak menyadari itu. Apalagi pada Sea Food, kebtuhan garam kita itu sebetulnya sudah terpenuhi dalam kandungan makanan-makanan laut tersebut seperti : kerang, ikan laut, cumi-cumi, dsb.
Berlebihan menggunakan garam akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan kita, dan efek paling sering ditimbulkan akibat mengkomsumsi garam berlebih adalah hypertensi dan bila tambah buruk bisa menimbulkan gagal jantung. Garam yang memiliki nama latin Natrium clorida dengan kandungan Na+ (Natrium) dan Cl- (Clorida) dimana digunakan untuk menghidrolisis ATP untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa natrium sel. Jika mengkomsumsi garam yang berkebihan Natrium clorida akan membuat darah menjadi kental dan tentunya itu akan membuat beban tersendiri bagi jantung dalam memompa darah keseluruh tubuh sehingga membutuhkan nergi lebih utuk jantung bekerja, dan dari kondisi itulah sehingga orang bisa mengalami hypertensi atau bahkan gagal jantung akibat kelelahan hebat yang dialami jantung. Read More...

Minggu, 28 Juni 2009

Kata motivasi

Inspirasi 1 :
Jawaban atas semua permasalahan yang ada di dunia manusia adalah bertitik tolak (ber-akar pada) tentang dari mana dia (Manusia) berasal - dan kemana (Manusia)akan menuju.

Inspirasi 2 :
Motivasi-Misi-Visi adalah satu paket, bila dipisah atau kurang salah satunya maka suatu tindakan akan mejadi tanpa arah atau tanpa kekuatan , dan kejenuhan, kegagalan, pelampiasan adalah efek-efek nya.

Inspirasi 3 :
Setiap manusia adalah arsitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namun selepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahwa dia tidak menyukai apa yang telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencoba untuk menukar dirinya sendiri.

Inspirasi 4 :
Mudah atau Sulit - Rumit atau Sederhana - Menarik atau tidak menarik adalah "Sugesti pikiran" bukan fakta matematis.

Inspirasi 5 :
Kreativitas lebih penting dari pada ilmu pengetahuan (Albert Einstein)

Inspirasi 6 :
Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya, cukup bijak untuk mengambil manfaat dari pada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya.

Inspirasi 7 :
Jika anda mau membuat sesuatu, anda akan cari jalan. Jika anda tidak mahu membuat sesuatu, anda akan cari alasan.

Inspirasi 8 :
Reaksi manusia sehari-hari adalah cenderung dengan Emosional dari pada Nalar Logika, Contoh: kenapa orang suka pakaian bagus, suka makan pete, suka beli barang mahal..semuanya di dasari Emosional.

Inspirasi 9 :
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah selesai ( dari suatu urusan ) Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan yang lian ) ( Q.S. Alam Nasyrah: 6-7 )

Inspirasi 10 :
Empat Hal Yang Tidak Mungkin Kembali Adalah : Perkataan Yang Sudah Terucap, Masa Lalu, Kesempatan Yang Lewat, dan Waktu Yang Terbuang Tanpa Hasil.. (Uswatun Chasanah, S.Psi.)

Inspirasi 11 :
Orang pandai menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain. Lebih baik orang bodoh yang ingin pintar/maju dari pada orang pintar yang sok tau.

Inspirasi 12 :
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Inspirasi 13 :
Dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.

Inspirasi 14 :
Jangan sesekali menyalahkan kehilapan diri sendiri kepada orang lain karena orang yang tidak mengakui kelemahan diri sukar untuk berjaya.

Inspirasi 15 :
Tidak penting bagimu mengetahui harganya, tetapi penting mengetahui nilainya.

Inspirasi 16 :
Berdiam diri adalah unsur terbesar untuk membentuk perkara-perkara besar.

Inspirasi 17 :
Orang bijaksana tidak sesekali duduk meratapi kegagalannya, tapi dengan lapang hati mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritainya.

Inspirasi 18 :
Yang telah berlalu biarkan ia berlalu, yang mendatang hadapi dengan cemerlang.

Inspirasi 19 :
Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir karena berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda karena bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadah karena beribadah itu adalah sumber dari segala ketenangan jiwa.

Inspirasi 20 :
Fikirkan permusuhan kita akan dimusuhi, fikirkan kebencian, kita akan dibenci. Tetapi sekiranya kita fikirkan kasih maka kita akan dikasihi. Ini adalah undang-undang alam. Kita menjadi seperti apa yang kita fikirkan.

Inspirasi 21 :
Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini karena setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai.

Inspirasi 22 :
Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Inspirasi 23 :
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang Yang salah (tidak tepat) sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita Harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.(bebas)

Inspirasi 24 :
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,sebab keelokan paras dapat menyesatkan.Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah.Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah,Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

Inspirasi 25 :
Cinta adalah percikan kasih Illahi dalam hati setiap insani.

Read More...

Sabtu, 06 Juni 2009

UNTUK RINI

LIBURAN SEMETER 2
Hari yang kunanti telah tiba setelah hari-hari yang melelahkan telah kujalani dengan berbabagai aktivitas. Hari libur, liburan yang panjang disemester 2 merupakan momen yang kutunggu-tunggu sejak masa-masa sekolah dimana liburan semester 2 ini selama 1 bulan saya berlibur ke provinsi sulawesi selatan tepatnya di kota makassar dan bantaeng. Bantaeng adalah asal daerah ibku dan di mana nenek dan kakek ku tinggal disana dan sebagian besar keluargaku bersal dan menetap dari daerah ini. Perjalanan ke makassar memakan waktu 2 hari dengan menggunakan kapal laut saya dan teman-teman sepakat liburan kali ini ke makassar. Saya berangkat ke makassar bersama 2 teman saya. Dalam 2 hari perjalanan di kapal kami bercanda ria seraya menunggu kapan kapal ini kapan akan bersandar di pelabuhan hasanuddin makassar, dengan menikmati suasana dikapal, saya memiliki kenalan baru yang juga mempunyai tujuan ke makassar orangnya baik dan ramah. Pagi berganti malam, malam berganti pagi dan akhirnya tak terasa selama 2 hari perjalanan ke makassar tiba-tiba terdengar suara bunyi kapal yang menandakan kapal akan segera sandar kepelabuhan bahagia bercampur rasa lelah menyelimutiku disaat itu. Kemudian aku menelpon kakak sepupu saya yang beberapahari sebelum keberangkatanku telah saya kabari bahwa 3 hari kedepan saya akan ke makassar dan memintannya untuk menjemputku dipelabuhan. Dan kakakku bilang kalau dia sudah ada di depan pintu menungguku. Kemudian kami berangkat kerumahnya untuk melanjutkan istrahat. Keesokan harinnya saya mengajak kakak sepupu saya untuk menemani saya jalan-jalan dan nonton di bioskop 21 Mall Ratu Indah, keesokan harinnya kami pergilski ke Mall Panakukkan untuk membeli ole-ole untuk teman-teman. Satu minggu pun berlalu, kemidian saya melanjutkan perjalanan saya ke Bantaeng untuk mengunjungi sanak keluarga yang berada disana. 2 minggu sa per gunakkan untuk silaturahmi kerumah nenek, tante dan sepusepu2 saya. Tak terasa sebulan pun berlalu dan akirnya saya harus pulang ke sorong untuk melanjutkan aktivitas saya di daerah tempat saya sekarang tinggal.
Read More...

Kamis, 28 Mei 2009

Logo LENSA Komunika

Read More...

Kamis, 05 Maret 2009

NIFAS

Pengertian

1. Masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat
kandungan kembali sebelum hamil ,lamanya 6-8 minggu
2. Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-
kira 6 minggu.

Periode masa nifas
Masa nifas ini dibagi dalam 3 periodeantara lain :
1. Purperium dini
Kepulihan di mana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2. Purperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yanmg lamanya 6-8 minggu
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi

Perubahan fisiologis masa nifas
1.Involusi
Involusi uterius adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterius dan jalan lahir setelah bayi lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil.proses involusi terjadi karena adanya proses autolisis aktifitas otot-otot dan iskhemia dimana protein dindig rahim di pecah,diaborsi dan kemudian dibuang melalui urine.
2.Lokhea
Lokhea adalah sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka plasenta dan keluar melalui fagina .Lokhea di bedakan sesuai tingkat penyembuhan luka yaitu:
a.LokheaRubra
Lokhea ini berwarna merah segar seperti darah haid karena banyak mengandung darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban ,sel-sel decidua,vernix caseosa,lanugo meconium.pengeluarannya segera setelah persalinan sampai 2hari post partum jumlah makin sedikit.

b.lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lendir karena pengaruh plasma darah,penggeluarannya pada hari ke 3-7 hari post partum
c.Lokhea serosa
Lekhea ini berwarnah kuning kecoklatan atau serum,pengeluarnnya pada hari 7-14 post Partum.
d Lokhea Alba
berupacairan putih kekuningan pengeluran Setelah 2 minggu hari port partum kadang-kadang
Bila lokhea tetap berwarna merah setelah2 minggu post partum kemungkinantertinggal sisa plasenta atau selaput amnion.
3.Laktasi
laktasi adalah proses pembentukan dan pengeluaran ASI.fisiologi laktasi itu sendiri adalah pada saat persalinan hormone estrogen dan progesteronmenurun sedangkan prolaktin meningkat.hisapan bayi pada putting susu memacu atau merangsang kelenjar hipofise anterior untuk mempruduksi atau melepaskan proklatin sehingga terjadi sekreksi ASI.

Hal-hal yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluarkan ASI :
-Faktor antomi payudara
-Faktor fisilogis nutrisi ibu
-Faktor istirahat
-Faktor isapan bayi
-Obat-obatan
-Psikologi

4. Masalah-masalah pada masa nifas-Suhu badan
-Rasa nyeri
-urine
-Darah
-penurunan berat badan
-Defekasi

5. Kebutuhan masa nifas
a.Fisik

Istirahat,makanan bergizi,udara segar,lingkungan yang bersih
b.Psikologi
Distres waktu persalinan segera di stabilkan dengan sikap badan atau keluarga yang
menunjukan simpati,mengakui,menghargai,sebagai mana adanya.

c.Social
-Menemani ibu bila kelihatan kesepian
-Ikut menyayangi anaknya
-menangapi bila memperhatikan kebahagiaan
-Menghibur bila terlihat sedih

d.Psikososial
1.Phase taking in atau tahap tergantungan
Terjadi pada hari 1-2 post partum,perhatian ibu terhadap kebutuhan dirinya,pasif dan tergantung.Ibu tidak menginginkan kontak dengan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan.Dalam phase ini yang diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya,bukan cara merawat bayi.
2. Phase Taking Hold
Phase ini berlangsung sampai kira-kira 10 hari.Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif,perhatian terhadap dirinya mengatasi tubuhnya,misalnya kelancaran miksi dan defikasi,melakukan aktefitas duduk,jalan,belajar tentang perawatan diri dan bayinya,timbul kurang percaya diri sehingga mudah mengatakan tidak mampu melakukan perawatan.Pada saat ini sangat dibutuhkan sistem pendukung terutama bagi bagi ibu muda atau primipara karena pada phase ini seiring dengan terjadinya post partum blues.
3. Fase letting Go atau saling ketergantungan
dimulai sekarang minggu ke 5-6 pasca kelahiran.Tubuh ibu telah sembuh,secara fisik ibu mampun menerima tanggung jawab normaldan tidak lagi menerima peran sakit.Kegiatan seksualnya telah dilakukan kembali Read More...

DISPEPSIA

Dispepsia merupakan salah satu gangguan pada saluran penceranaan, khususnya lambung. Dispepsia dapat berupa rasa nyeri atau tidak enak di perut bagian tengah keatas. Rasa nyeri tidak menentu, kadang menetap atau kambuh. Dispepsia umumnya diderita oleh kaum produktif dan kebanyakan penyebabnya adalah pola atau gaya hiudup tidak sehat. Gejalanya pun bervariasi mulai dari nyeri ulu hati, mual-muntah, rasa penuh di ulu hati, sebah, sendawa yang berlebihan bahkan bisa menyebabkan diare dengan segala komplikasinya.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya dispepsia, yaitu pengleuaran asam lambung berlebih, pertahanan dindins lambung yang lemah, infeksi Helicobacter pylori (sejenis bakteri yang hidup di dalam lambung dalam jumlah kecil, gangguan gerakan saluran pencernaan, dan stress psikologis (Ariyanto, 2007).
Terkadang dispepsia dapat menjadi tanda dari masalah serius, contohnya penyakit ulkus lambung yang parah. Tak jarang, dispepsia disebabkan karena kanker lambung, sehingga harus diatasi dengan serius. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila terdapat salah satu dari tanda ini, yaitu:
1. Usia 50 tahun keatas
2. Kehilangan berat badan tanpa disengaja
3. Kesulitan menelan
4. Terkadang mual-muntah
5. Buang air besar tidak lancar
6. Merasa penuh di daerah perut (Bazaldua, et al, 1999)
Secara umum dispepsia terbagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia organik dan dispepsia nonorganik atau dispesia fungsional. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun (Richter cit Hadi, 2002). Dispepsia dapat disebut dispepsia organik apabila penyebabnya telah diketahui secara jelas. Dispepsia fungsional atau dispepsia non-organik, merupakan dispepsia yang tidak ada kelainan organik tetapi merupakan kelainan fungsi dari saluran makanan (Heading, Nyren, Malagelada cit Hadi, 2002).

1. Definisi
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani "δυς-" (Dys-), berarti sulit , dan "πέψη" (Pepse), berarti pencernaan (N.Talley, et al., 2005). Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk dispepsia. Pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu :
1. Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya. Sindroma dispepsi organik terdapat kelainan yang nyata terhadap organ tubuh misalnya tukak (luka) lambung, usus dua belas jari, radang pankreas, radang empedu, dan lain-lain.
2. Dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional, atau dispesia nonulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya. Dispepsi fungsional tanpa disertai kelainan atau gangguan struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan endoskopi (teropong saluran pencernaan).
Definisi lain, dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Setiap orang dari berbagai usia dapat terkena dispepsia, baik pria maupun wanita. Sekitar satu dari empat orang dapat terkena dispepsia dalam beberapa waktu (Bazaldua, et al, 1999)

2. Etiologi
Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid reflux. Jika anda memiliki penyakit acid reflux, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus (saluran muskulo membranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung). Hal ini menyebabkan nyeri di dada. Beberapa obat-obatan, seperti obat anti-inflammatory, dapat menyebabkan dispepsia. Terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan.
Penyebab dispepsia secara rinci adalah:
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Stress psikologis, kecemasan, atau depresi
10. Infeksi Helicobacter pylory

3. Manifestasi Klinis
Klasifikasi klinis praktis, didasarkan atas keluhan/gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi tiga tipe :
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulkus-like dyspepsia), dengan gejala:
a. Nyeri epigastrium terlokalisasi
b. Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
c. Nyeri saat lapar
d. Nyeri episodik

2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspesia),
dengan gejala:
a. Mudah kenyang
b. Perut cepat terasa penuh saat makan
c. Mual
d. Muntah
e. Upper abdominal bloating (bengkak perut bagian atas)
f. Rasa tak nyaman bertambah saat makan

3. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas) (Mansjoer, et al, 2007).
Sindroma dispepsia dapat bersifat ringan, sedang, dan berat, serta dapat akut atau kronis sesuai dengan perjalanan penyakitnya. Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas jangka waktu tiga bulan.
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya.
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).
Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau disertai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan.

4. Pemeriksaan
Pemeriksaan untuk penanganan dispepsia terbagi beberapa bagian, yaitu:
1. Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urine. Dari hasil pemeriksaan darah bila ditemukan lekositosis berarti ada tanda-tanda infeksi. Pada pemeriksaan tinja, jika tampak cair berlendir atau banyak mengandung lemak berarti kemungkinan menderita malabsorpsi. Seseorang yang diduga menderita dispepsia tukak, sebaiknya diperiksa asam lambung (Hadi, 2002). Pada karsinoma saluran pencernaan perlu diperiksa petanda tumor, misalnya dugaan karsinoma kolon perlu diperiksa CEA, dugaan karsinoma pankreas perlu diperiksa CA 19-9 (Vilano et al, cit Hadi, 2002).
2. Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus dapat dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau muntah, penurunan berat badan atau mengalami nyeri yang membaik atau memburuk bila penderita makan (Mansjoer, 2007).
3. Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil dan untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung. Contoh tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh Helicobacter pylori. Endoskopi merupakan pemeriksaan baku emas, selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan endoskopi adalah:
a. CLO (rapid urea test)
b. Patologi anatomi (PA)
c. Kultur mikroorgsanisme (MO) jaringan
d. PCR (polymerase chain reaction), hanya dalam rangka penelitian
4. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan radiologi, yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test (belum tersedia di Indonesia) (Mansjoer, 2007). Pemeriksaan radiologis dilakukan terhadap saluran makan bagian atas dan sebaiknya dengan kontras ganda. Pada refluks gastroesofageal akan tampak peristaltik di esofagusnyang menurun terutama di bagian distal, tampak anti-peristaltik di antrum yang meninggi serta sering menutupnya pilorus, sehingga sedikit barium yang masuk ke intestin (Hadi, 2002). Pada tukak baik di lambung, maupun di duodenum akan terlihat gambar yang disebut niche, yaitu suatu kawah dari tukak yang terisi kontras media. Bentuk niche dari tukak yang jinak umumnya reguler, semisirkuler, dengan dasar licin (Vilano et al, cit Hadi, 2002). Kanker di lambung secara radiologis, akan tampak massa yang ireguler tidak terlihat peristaltik di daerah kanker, bentuk dari lambung berubah (Shirakabe cit Hadi, 2002). Pankreatitis akuta perlu dibuat foto polos abdomen, yang akan terlihat tanda seperti terpotongnya usus besar (colon cut off sign), atau tampak dilatasi dari intestin terutama di jejunum yang disebut sentinal loops (Hadi, 2002).
5. Kadang dilakukan pemeriksaan lain, seperti pengukuran kontraksi kerongkongan atau respon kerongkongan terhadap asam.

5. Penatalaksanaan
Berdasarkan Konsensus Nasional Penanggulangan Helicobacter pylori 1996, ditetapkan skema penatalaksanaan dispepsia, yang dibedakan bagi sentra kesehatan dengan tenaga ahli (gastroenterolog atau internis) yang disertai fasilitas endoskopi dengan penatalaksanaan dispepsia di masyarakat.
Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu:
1. Antasid 20-150 ml/hari
Golongan obat ini mudah didapat dan murah. Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. Antasid biasanya mengandung Na bikarbonat, Al(OH)3, Mg(OH)2, dan Mg triksilat. Pemberian antasid jangan terus-menerus, sifatnya hanya simtomatis, unutk mengurangi rasa nyeri. Mg triksilat dapat dipakai dalam waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik, namun dalam dosis besar akan menyebabkan diare karena terbentuk senyawa MgCl2.
2. Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang agak selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan seksresi asama lambung sekitar 28-43%. Pirenzepin juga memiliki efek sitoprotektif.
3. Antagonis reseptor H2
Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. Obat yang termasuk golongan antagonis respetor H2 antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin, dan famotidin.

4. Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)
Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari proses sekresi asam lambung. Obat-obat yang termasuk golongan PPI adalah omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol.
5. Sitoprotektif
Prostoglandin sintetik seperti misoprostol (PGE1) dan enprostil (PGE2). Selain bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostoglandin endogen, yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif (site protective), yang bersenyawa dengan protein sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas (SCBA).
6. Golongan prokinetik
Obat yang termasuk golongan ini, yaitu sisaprid, domperidon, dan metoklopramid. Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung (acid clearance) (Mansjoer et al, 2007).
7. Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka (obat anti- depresi dan cemas) pada pasien dengan dispepsia fungsional, karena tidak jarang keluhan yang muncul berhubungan dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan depresi (Sawaludin, 2005)

Pengobatan farmakologis untuk pasien dispepsia fungsional belum begitu memuaskan. Hasil penelitian controlled trials secara umum masih mengecewakan dan hanya menemukan manfaat yang relatif kecil mengenai placebo dengan histamin antagonis reseptor H2, penghambat pompa asam (proton-pump inhibitors), dan pemberantasan Helicobacter pylori. Walaupun sejumlah penelitian acak (randomized), controlled trials, dan meta-analisis telah menunjukkan keunggulan sisaprid dibandingkan placebo, sekarang kegunaan sisaprid terlarang di kebanyakan negara karena mengakibatkan efek samping pada jantung. (Holtmann et al, 2006)
Di Jepang, itoprid, yang merupakan dopamin antagonis D2 dengan kerja menghambat acetylcholinesterase, sering diresepkan untuk pasien dispepsia fungsional. Walaupun obat ini telah menunjukkan merangsang kemampuan gerak spontan (motality) lambung, penelitian yang dirancang secara tepat, acak, dan controlled trials terhadap pasien dispepsia fungsional masih lemah. Di Jepang, itoprid diresepkan 50 mg untuk tiga kali sehari. Bagaimanapun, respon kecil terhadap pemberian dosis harus dipandang dari populasi lainnya. (Holtmann et al, 2006)
Penelitian yang dilakukan oleh Holtmann dkk membandingkan antara pasien dispepsia fungsional yang diberi resep placebo dan itoprid. Pasien dispepsia fungsional secara acak menerima pengobatan itoprid (50,100, atau 200 mg untuk tiga kali sehari) atau placebo. Setelah delapan minggu pengobatan, tiga poin efikasi utama dianalisa: perubahan dasar berbagai gejala dispepsia fungsional (seperti yang diujikan melalui Leeds Dyspepsia Questionnaire), pengujian global dari efikasi pasien (proporsi pasien tanpa gejala atau tanda peningkatan gejala), dan berbagai keluhan nyeri dan sakit yang dihitung dalam skala tingkat lima. Setelah delapan minggu, 41 persen dari pasien yang menerima placebo ternyata bebas gejala, sebagai perbandingan dengan 57 persen, 59 persen, dan 64 persen yang menerima itoprid dosis 50, 100, 200 mg untuk tiga kali sehari (P<0.05 untuk semua oerbandingan antara placebo dan itoprid). (Holtmann et al, 2006)
Walaupun penilaian bebas gejala secara siginifikan terjadi di keempat kelompok, analisis keseluruhan menyingkap bahwa itoprid lebih unggul secara signifikan daripada placebo, dengan nilai perkembangan bebas gejala untuk kelompok 100 dan 200 mg (-6.24 dan -6.27) versus (-4.50) untuk kelompok placebo; P=0.05. Analisis akhir dan lengkap menunjukkan bahwa itoprid menghasilkan nilai respon yang lebih baik daripada placebo (73 persen versus 63 persen, P=0.04) (Holtmann et al, 2006).

6. Pencegahan
Modifikasi gaya hidup sangat berperan dalam mencegah terjadinya dispepsia bahkan memperbaiki kondisi lambung secara tidak langsung (Ariyanto, 2007)
Berikut ini adalah modifikasi gaya hidup yang dianjurkan untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan akibat dispepsia :
1. Atur pola makan seteratur mungkin.
2. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung
(coklat, keju, dan lain-lain).
3. Hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung (kol, kubis, kentang, melon,
semangka, dan lain-lain).
4. Hindari makanan yang terlalu pedas.
5. Hindari minuman dengan kadar caffeine dan alkohol.
6. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung, seperti obat anti-inflammatory,
misalnya yang mengandung ibuprofen, aspirin, naproxen, dan ketoprofen
Acetaminophen adalah pilihan yang tepat untuk mengobati nyeri karena tidak
mengakibatkan iritasi pada dinding lambung.
7. Kelola stress psikologi se-efisien mungkin.
8. Jika anda perokok, berhentilah merokok.
9. Jika anda memiliki gangguan acid reflux, hindari makan sebelum waktu tidur.
10. Hindari faktor-faktor yang membuat pencernaan terganggu, seperti makan terlal
banyak, terutama makanan berat dan berminyak, makan terlalu cepat, atau maka
sesaat sebelum olahraga.
11. Pertahankan berat badan sehat
12. Olahraga teratur (kurang lebih 30 menit dalam beberapa hari seminggu)
untuk mengurangi stress dan mengontrol berat badan, yang akan mengurangi
dispepsia.
13. Ikuti rekomendasi dokter Anda mengenai pengobatan dispepsia. Baik itu antasida
PPI, penghambat histamin-2 reseptor, dan obat motilitas.



Daftar Pustaka
1. Mansjoer, Arif et al. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi Ketiga.
Jakarta.: 488-491
2. Hadi, Sujono. 2002. Gastroenterologi. Bandung : 156,159
3. Bazaldua, O.V. et al. 2006. Dyspepsia: What It Is and What to Do About It.
4. Anonim. 2001. Dyspepsia-Symptoms, Treatment, abd Prevention.
http://www.healthscout.com/ency/68/294/main.html, 2001
5. Sawaludin, Diding. 2005. Nyeri Ulu Hati yang Berulang. http://www.pikiran
rakyat.com/cetak/2005/1005/09/hikmah/kesehatan.htm, 9 Oktober 2005 Read More...

Selasa, 03 Maret 2009

Sebesar apa Kepercayaan diri anda?

KAMI PERCAYA NIAT ANDA
Bahwa :
a. Semua mahasiswa mau sukses
b. Semua pelajar mau menjadi pemimpin (dan memang harus bisa memimpin)
c. Semua pekerja mau bekerja dalam peran diri.

Kenyataannya :
a. Mayoritas mahasiswa hanya berburu indeks prestasi, kurang percaya diri didepan public
b. Pelajar tidak mempersiapkan dari dini untuk jadi pemimpin, juga karena kurang percaya diri
c. Tidak semua orang siap untuk bekerja.

DEMAM PANGGUNG,
TIDAK PeDe,

TIDAK BERINISIATIF.

menjadi penampilan menarik bagi mayoritas orang didepan Public

Resikonya :
Mereka tidak siap menjadi generasi pelanjut pembangunan bangsa dimasa datang,
bahkan tidak siap mandiri.


Ancaman berikutnya :
MENJADI PENGANGGURAN INTELEKTUAL

Sukseskan Pelatihan
PUBLIC SPEAKING UNTUK MAHASIWA
Tema : Cipta generasi mandiri
Soft skill komunikasi
Dengan Metode
IMPHAS PILAR
Yang dikembangkan selama bertahun-tahun oleh
LEMBAGA NURANI BANGSA INDONESIA KOMUNIKATIF
(LENSA Komunika)
Communication Learning Centre (CLC)

Waktu : 19 april tahun 2009
Alamat Sekretariat : Jln Mannuruki Raya Nomor 2, Kec. Tamalate Makassar
Alamat Blog: http://lensakomunika.blogspot.com

Team work:
Ilhad,
Mardiyah "Eye"
Eka Keswara Putra,
Anastry M.
Tawakkal,
Alisyah,
Hamka,
Salmawati
Inez Risbayunika,
Muammar Kadafi.
Read More...

Sabtu, 28 Februari 2009

BERMIMPI

Saya akan mengajak anda bermimpi. Ada apa dengan mimpi? Mengapa kita harus bermimpi? Bukankah mimpi itu bunganya tidur? Apa kita harus tidur terlebih dulu? Bagaimana mau maju, bukankah kita sudah banyak tidur?
Begini, Umar bin Khathab ra pernah berdialog dengan beberapa orang di zamannya. Umar bin Khathab ra berkata : “Berangan-anganlah! Maka salah satu diantara yang hadir berkata : “ Saya berangan-angan kalau saja saya mempunyai banyak uang,lalu saya belanjakan untuk memerdekakan budak dalam rangka meraih ridha Allah”.
Mungkin anda bertanya dalam hati mengapa harus bermimpi sih? Memang mimpi itu kembangnya tidur dan bukankah kita harus realistis?
Begini para reader, memang mimpi bisa jadi tinggal mimpi. Namun ada sebuah hikmah “bermimpilah sebelum kamu menjadi pemimpin.”serta “belajarlah sebelum engkau jadi pemimpin.”
Ternyata banyak orang-orang besar, pemimpin besar yang berangkat dari seorang pemimpi. Jadilah pemimpi besar untuk menjadi pemimpin besar. “Laa budda lil qaa-idi an yaakuuna lahu ahlam, wa illa la yashluh an yakuuna qaa-idan….Seorang pemimpin harus mempunyai banyak mimpi, jika tidak ia tidak layak untuk jadi seorang pemimpin”.
Memang kenyataannya, kita akan kehabisan stok pemimpin jika tidak ada lagi orang yang berani bermimpi dan bercita-cita besar. Nah, bila untuk bermimpi saja tidak berani, bagaimana ia berani untuk jadi seorang pemimpin?
Karen menjadi pemimpin berarti menjadi orang yang cerdas. Yakni berani berfikir mendahului masanya, meski kadang orang lain belum bisa memahaminya. Ia juga obsesif. Memiliki pikiran dan gagasan besar diluar apa yang dipikirkan orang lain. Seperti yang dilakukan Khidr, hal-hal yang tidak bisa dipahami dan dimengerti oleh Nabi Musa.
Tapi yang aneh, kadang untuk bermimpi dan bercita-cita saja takut apalagi untuk meraihnya. Iya kan?? So…
“Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu” (Arai dalam “Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata) Read More...

Sebuah Kebanggaan

Teruntuk seseorang yang membuatku bangga.....


Aku mencintai dia dengan sebuah kesederhanaan
yang muncul dari sang nurani tanpa kebohongan
yang ku semai dari dinding-d inding hati
Aku tidak tahu mengapa aku mencintainya
Akupun tidak mau tahu apa yang ada dalam pikiranku
Karena sudah cukup aku tahu bahwa aku mencintainya
dalam hati dan jiwaku
Sudah cukup bagiku untuk menyandarkan kepalaku pada bahunya
Jika aku bersedih, jika aku bingung dan jika aku galauga
atau jika aku bahagia dan penuh kegembiraan
Ingin rasanya berjalan terus disampingmu
menuju puncak tertinggi di dunia ini
dan sesekali masa ingin kuteriakkan bahwa
"Aku bangga ada disampingmu" Read More...

Senin, 23 Februari 2009

Arti Sebuah Semangat

Kebahagiaan itu tak bisa dibandingkan dengan harta
Karena harta tak selamanya mampu membuat seseorang bahagia
Tak ada yang lebih berharga dari kedamaian
Karena kedamaian akan selalu membahagiakan
Kebangkrutan itu bukanlah jika seseorang kehilangan harta
Tapi…kebangrutan yang sesungguhnya adalah dimna seseorang kehilangan semangtnya
Semangat untuk menjalani hidup ini
Karena kehilangan semangat berarti dekat dengan kesedihan
Dan kesedihan begitu dekat dengan kekecewaan.


Ditulis di Makassar, 13 Februari 2009
Di saat menuntut ilmu di RSU Haji Makassar. Read More...

Minggu, 22 Februari 2009

LENSA KOMUNIKA Generasi Indonesia



Dalam komunikasi ada banyak maslah yang menghambat proses pencapaian komunikasi yang efesien. Berbagai masalah dalam komunikasi :
a.Penguasaan materi yang terbatas karena kecepatan berfikir kurang
b.Kebiasaan penggunaan kata yang monoton, misalnya : penggunaan kata berulang “Ee…ee”
c.Ketidakberanian dalam berhadapan orang banyak
d.Tidak memiliki ciri khas sehingga tidak ada kesan yang berarti bagi pendengar.
e.Tidak bisa menguasai situasi pada saat itu.

Apakah anda memiliki masalah dalam berkomunikasi seperti di atas??
Ataukah ragu dengan kemampuan yang anda miliki??

Itu bukan sebuah masalah, dengan metode yang sudah melalui penelitian bertahun-tahun telah membuktikan bahwa ternyata retorika bukanlah segalanya dalam mencapai sebuah kesuksesan dalam komunikasi tapi ada banyak hal yang menjadi bagian dalam sebuah komunikasi yang efektif.



Dalam waktu 8 (delapan) jam itu semua bisa teratasi karena…….
Semua keluhan anda dalam berkomunikasi akan kami jawab dengan sebuah jawaban dengan metode IMPHAS PILAR yang kami telah buktikan selama beberapa tahun….
Mari buktikan bersama kami……

CP : Tawakkal Nur : 081355714088 atau lewat e-mail : tawakkalnur@yahoo.com bisa juga anda kunjungi www.lensakomunika.blogspot.com Read More...

KEPERAWATAN DAN ISLAM


Rufaidah binti Sa’ad Perawat muslim yang terlupakan
Di dunia kesehatan khususnya keperawatan banyak teman-teman perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa’ ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang disebut sebagai Ibu Perawat.
Florence Nighttingale dilahirkan di Florence, Grand Duchy of Tuscany, Italia, 12 Mei 1820. Dia meninggal di usia 90 tahun tanggal 13 Agustus 1910 dan dimakamkan di Park Lane, London, Inggris. Kebanyakan Orang khusunya perawat menganggap Florence Nigttingale “The Lady with Lamp” adalah perintis ilmu keperawatan.
Apakah itu benar??
Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh2 islam di bidang ilmu pengetahuan lahir, pada saat itu islam memegang peranan penting di semua bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA’ AD Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik itu di zaman rasul maupun sesudah kerasulan.
Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dansaat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.
Rufaidah melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.
Selain itu Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap masyarakat, anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi seimbang.
Itulah sejarah singkat Rufaidah binti Sa’ad sebagai tokoh keperawatan dalam sejarah Islam.
Sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam
1.Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada masa ini lah Rufaidah binti Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.
2.Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever "
3. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara-negara arab membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di Rumah Sakit tersebur dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki-laki dan perempuan dan sampai sekarang banyak di ikuti semua Rumah Sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Cairo.

Itulah secuil mengenai dunia kesehatan khususnya Keperawatan dalam Islam, sekarang saya ingin mengajak pembaca terutama teman-teman perawat tuk memperjelas siapakah perintis ilmu keperawatan?? Apakah Florence Nighttingangale (1820-1910) yang berjuluk “The Lady with Lamp”??? sedangkan Rufaidah binti Sa’ad sudah memulainya sekitar tahun 570 - 632 M.
Bukannya saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa Florence Nigttingale adalah perintis ilmu keperawatan, tapi saya hanya ingin mengingatkan kawan-kawan perawat muslim bahwa ada perawat muslim yang telupakan dan ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan yakni keperawatan sudah ada di zaman rasul.
Sekarang teman-teman perawatlah yang menentukan saya hanya menyampaikan apa yang saya tau, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman.
Disadur dari berbagai sumber…..Makassar, 27 Januari 2009 Read More...

Rabu, 21 Januari 2009

TULI KONDUKTIF

A.Konsep dasar medis

a.Pengertian

Tuli Konduktif atau Conductive Hearing Loss (CHL) adalah jenis ketulian yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah. Misalnya tidak dapat mendengar huruf U dari kata susu sehingga penderita mendengarnya ss. Biasanya gangguan ini “reversible” karena kelainannya terdapat di telinga luar dan telinga tengah. (Purnawan Junadi,dkk. 1997, hal. 238)

b.Etiologi

1.Kelainan bawaan (Kongenital)
Atresia liang telinga, hipoplasia telinga tengah, kelainan posisi tulang-tulang pendengaran dan otosklerosis.
Penyakit otosklerosis banyak ditemukan pada bangsa kulit putih
2.Gangguan pendengaran yang didapat, misl otitis media

c.Patofisiologi

Saat terjadi trauma akan menimbulkan suatu peradangan bias saja menimbulkan luka, nyeri kemudian terjadi penumpukan serumen atau otorrhea. Penumpukan serumen yang terjadi dapat mengakibatkan transmisi bunyi atau suara yang terganggu sehingga penderita tidak dapat mempersepsikan bunyi atau suara yang di dengarnya.

d.Manisfestasi Klinik

-rasa penuh pada telinga
-pembengkakan pada telinga bagian tengah dan luar
-rasa gatal
-trauma
-tinnitus


e.Penatalaksanaan

Liang telinga di bersihkan secara teratur. dapat diberikan larutan asam asetat 2-5 % dalam alcohol yang di teteskan ke liang teling atau salep anti jamur. Tes suara bisikan, Tes garputala

f.pemeriksaan diagnostic
Audiometri
X-ray



B.Konsep dasar keperawatan

a.Pengkajian
Riwayat : identitas pasien, riwayat adanya kelainan nyeri, infeksi saluran nafas atas yang berulang, riwayat infeksi
nyeri telinga
rasa penuh dan penurunan pendengaran
suhu meningkat
malaise
vertigo
Aktifitas terbatas
Takut menghadapi tindakan pembedahan.

b.Diagnosa Keperawatan

1.Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
2.Gangguan sensori / presepsi berhubungan dengan kerusakan pada telinga tengah
3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri
4.Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otore
5.Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan
6.Ansietas berhubungan dengan prosedur perubahan status kesehatan dan pengobatan


c.Intervensi Keperawatan

1.Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
Tujuan : Pasien mengambarkan nyeri dalam keadan minimal atau tidak ada nyeri

1.kaji nyeri, lokasi,karasteristik, mulai timbul, frekuensi dan intensitas, gunakan tingkat ukuran nyeri
R/ : untuk mengukur tingkat/kualitas nyeri guna intervensi selanjutnya
2.ajarkan dan bantu dengan alternative teknik pengurangan nyeri (misalnya imajinasi, musik, relaksasi)
R/ : pengalihan perhatian dapat mengurangi nyeri
3.ubah posisi setiap 2 sampai 4 jam
R/ : posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi tingkat nyeri.
4.berikan analgesik jika dipesankan
R/ : analgesic dapat mengurangi nyeri.

2.Gangguan sensori / persepsi berhubungan dengan kerusakan pada telinga tengah
Tujuan : Klien memperlihatkan persepsi pendengaran yang baik

1.Kaji tingkat gangguan persepsi pendengaran klien
R/ : untuk mengukur tingkat pendengaran pasien guna intervensi selanjutnya
2.Berbicara pada bagian sisi telinga yang baik
R/ : berbicara pada bagian sisi telinga yang baik dapat membatu klien dalam proses komunikasi
3.Bersihkan bagian telinga yang kotor
R/ : telinga yang bersih dapat membantu dalam proses pendengaran yang baik
4.Kolaborasi dengan dokter dengan tindakan pembedahan
R/: tindakan pembedahan dapat membatu klien memperoleh pendengaran yang baik



3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri
Tujuan : klien dapat melakukan aktivitas dengan baik

1.Kaji tingkat intoleransi klien
R/ : Untuk mengetahui tingkat aktivitas klien guna intervensi selanjutnya
2.Bantu klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari
R/ : Bantuan terhadap aktifitas klien dapat mempermudah pemenuhan kebutuhan klien
3.Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang ringan
R/ : Aktivitas yang ringan dapat membantu mengurangi energy yang keluar
4.Libatkan keluarga untuk proses perawatan dan aktivitas klien
R/ : Keluarga memiliki peranan penting dalam aktifitas sehari-hari klien selama perawatan
5.Ajurkan klien untuk istirahat yang cukup
R/ : Istirahat yang cukup dapat mebantu meminimalkan pengeluaran energy.

4.Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri, otorrhea.
Tujuan : pola koping klien adekuat

1.Kaji tingkat koping klien terhadap penyakit yang dialaminya
R/ : Untuk mengetahui tingkat koping pasien terhadap penyakitnya guna intervensi selanjutnya.
2.Kaji tingkat pola koping keluarga terhadap penyakit yang dialami klien
R/ : Pola koping keluarga mempengaruhi koping pasien terhadap penykitnya
3.Berikan informasi yang adekuat mengenai penyakit yang dialami klien.
R/ : Informasi adekuat dapat memperbaiki koping pasien terhadap penyakitnya
4.Berikan motivasi kepada klien dalam menghadapi penyakitnya
R/ : Motivasi dapat membantu pasien dalam menghadapi penyakitnya dan menjalani pengobatan sehingga klien tidak merasa sendirian.
5.Anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi klien.
R/ : Motivasi dari keluarga sangat membantu proses koping pasien.

5.Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan
Tujuan : klien dapat mengerti mengenai penyakitnya.

1.Kaji tingkat pendidikan klien
R/ : Untuk mengetahui tingkat pendidikan klien guna intervensi selanjutnya
2.Kaji tingkat pengetahuan klien tentang prognosis penyakitnya
R/ : untuk mengukur sejauh mana klien mengetahui tentang penyakitnya
3.Berikan informasi yang lengkap mengenai penyakit klien.
R/ : informasi yang lengkap dapat menambah pengetahuan klien sekaligus mengurangi tingkat kecemasa
4.Berikan informasi yang akurat jika klien membutuhkan informasi tentang penyakitnya.
R/ : pemberian informasi yang akurat dapat menambah informasi tentang penyakit yang dialami klien

6. Ansietas berhubungan dengan prosedur perubahan status kesehatan dan pengobatan
tujuan : klien memperlihatkan ekspresi wajah yang ceria.

1.kaji tingkat ansietas klien terhadap penyakitnya
R/ : untuk mengukur tingakt kecemasan klien terhadap penyakitnya guna implementasi selanjutnya.
2.Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya
R/ : sebagai tolak ukur untuk memberikan informasi selanjutnya mengenai penyakit yang di alaminya.
3.Berikan informasi klien tentang penyakitnya.
R/: Informasi yang adekuat dapat mengurangi kecemassan klien terhadap penyakitnya
4.Berikan dorongan pada klien dalam menghadapi penyakitnya.
R/: Dorongan yang adekuat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien sekaligus memberikan perhatian kepada klien.
5.Libatkan keluarga klien dalam proses pengobatan
R/: Keluarga klien memiliki peranan penting dalam proses penyembuhan dan menurunkan tingkat kecemasan klien.


d.Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi klien.

E.Evaluasi
1.Pasien mengambarkan nyeri dalam keadan minimal atau tidak ada nyeri
2.Klien memperlihatkan persepsi pendengaran yang baik
3.Klien dapat melakukan aktivitas dengan baik
4.Pola koping klien adekuat
5.Klien dapat mengeti dengan penyakitnya
6.klien memperlihatkan ekspresi wajah yang ceria. Read More...

Selasa, 20 Januari 2009

MEREKAPUN PERNAH GAGAL

“Kegagalan adalah jalan menuju kebesaran”
Rasulullah sangat akrab dengan masa-masa sulit. Sejak kecil sudah yatim piatu setelah meninggalnya sang ibu. Dan begitu banyak duri dilalui. Dalam dakwahnya pun pernah mengalami masa-masa sulit yang disebut ‘Amul Husni, tahun duka cita dengan wafatnya Khadijah sang istri tercinta dan Abu Thalib paman yang setia membela. Pergi ke thaif pun beliau mendapat cemoohan dan lemparan batu hingga berdarah-darah. Lalu beliau berhijrah. Beberapa kali pernah kalah. Dalam perang Uhud dan perang Hunain. Karena para sahabat terbuai dunia dan merasa besar oleh banyaknya jumlah.

Abu bakar Ash-Shiddiq ra pernah suatu ketika tidak teliti memakan makanan pembantunya yang didapatkannya dari praktek paranormal. Maka setelah tahu ia pun memuntahknnya agar tidak menjadi daging sehingga tak ada sedikit pun kesempatan api neraka yang mampir dan mengalir di tubuhnya.

Umar juga pernah gagal. Di masa jahiliyah ia pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup dan teramat dungu karena menymbah makanan lalu memakannya karena lapar. Tapi itu semua tak mengurangi kebesaran seorang Umar.

Imam Al Ghazali adalah orang yang gemar mencatat ilmu-ilmu yang didapatkan hingga suatu saat dia berjalan membawa hasil ilmunya dan dirampok bawaannya. Perampok merebut bawaannya berupa catatan ilmu. Imam Al Ghazali bersikeras merebutnya, tapi dia malah dicemooh, masa mengandalkan ilmu hanya pada catatan bukan dari hafalan di hati, “Al Ilmu fish shudhuur laa fis suthuur..”
Kegagalan inilah yang melecut dirinya untuk mengambil ibrah dan merubah cara belajarnya dari sekedar pencatat menjadi seorang penghafal. Dan hasilnya sangat luar biasa sebagaimana kita rasakan hingga saat ini. Kegagalan lainnya adalah beliau juga pernah tersesat dalam filasafat ilmu kalam namun akhirnya tersadar dan mengungkapkan kesesatan-kesesatan ilmu filsafat atau ilmu kalam .

Thomas Alfa Edison melalkukan eksperimen listrik sebanyak 10.000 kali dan semuanya gagal, namuntetap dilanjutkan sampai berhasil.

Buku-buku Ibnu Hazm pernah terbakar seluruhnya. Tetapi dia tidak pernah patah arang lalu menyerah. Maka ia mulai menulis kembali kitab-kitabnya dari hafalannya.

Fudhail bin ‘Iyadh, ulama besar yang dulunya perampok besar. Mantan preman kenamaan. Sosok angker yang sangat ditakuti. Bahkan namanya menjadi momok, jaminan garansi dan referensi bagi orang tua saat itu untuk menakuti anak-anak mereka yang tidak patuh. Akhirnya Fudhail bin ‘Iyadh sadar dan menjadi ulama besar. Bahkan beliaulah diantara ulama yang memiliki ketajaman hati bahwa ibadah yang diterima Allah adalah yang ikhlas niatnya karena Allah dan benar caranya menurut tuntunan Rasulullah.

“Para pemenang berpikir tentang apa yang dapat dan akan mereka lakukan. Orang-orang yang gagal berpikir terus tentang apa yang tidak dapat dan seharusnya mereka lakukan”. Read More...

ASKEP WAHAM

Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini merupakan stresor yag menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan salah satu tandanya adalah waham.


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari artikel pembaca diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah waham
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah waham
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham

B. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Tanda dan Gejala waham adalah :
Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi terhadap perilaku berikut ini:
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “Saya
punya tambang emas”
b. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup
saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya”
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari”
d. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan
bahwa ia terserang kanker.
e. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”

Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya.

Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan menyangkal, menolak, atau menerima keyakinan pasien.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosa keperawatan:

GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM


D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
3) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
b. Tindakan
1) Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:
a). Mengucapkan salam terapeutik
b). Berjabat tangan
c). Menjelaskan tujuan interaksi
d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
2) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
3) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
4) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
5) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannya
6) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas.
Latihan 1: Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi waham pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
7) Diskusikan dengan pasien kemampuan realistis yang dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini
8) Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang dimilikinya.
9) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
10) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional pasien
12) Berbicara dalam konteks realitas
13) Bila pasien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya berikan pujian yang sesuai
14) Jelaskan pada pasien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar)
15) Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien berhenti minum obat
tanpa konsultasi


2. Tindakan keperawatan yang ditujukan untuk keluarga
a. Tujuan :
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi
kebutuhan yang dipenuhi oleh wahamnya.
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien
secara optimal
b. Tindakan :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien
2) Diskusikan dengan keluarga tentang :
a) Cara merawat pasien waham dirumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.
3).Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat,
dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
4).Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan
konsultasi segera


E. EVALUASI
1. Pasien mampu:
a. mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan
b. berkomunikasi sesuai kenyataan
c. menggunakan obat dengan benar dan patuh
2. Keluarga mampu:
a. Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya
sesuai kenyataan
b.Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan pasien
c.Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan patuh Read More...

ASKEP TRAUMA ESOFAGUS

A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Trauma adalah adalah cedera, baik fisik atau psikis (Dorland, 1998) ,trauma esofagus adalah benda baik tajam atau tumpul, atau makanan yang tesangkut dan tejepit di esophagus karena tertelan. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

2. Etiologi
pada anak penyebabnya antara lain adalah anomaly congenital, termaksud stenosis congenital, web, fistel trauma esophagus, dan pelebaran pembulu darah. Pada orang dewasa sering terjadi akibat mabuk, pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa palatum, gangguan mental, dan psikosis.

3. Patofisiologi
Ketika benda asing masuk kedalam esophagus dapat membentuk suatu peradangan pada esophagus dan menimbulkan suatu efek trauma pada esophagus kemudian menimbulkan suatu edema yang menimbulkan rasa nyeri. Efek lebih lanjut adalah terjadi penumpukan makanan, rasa penuh dileher dan kemudian dapat mengganggu system pernapasan sebagai akibat trauma yang juga mempengaruhi trachea, dimana trachea memiliki jarak yang dekat dengan esophagus.


4. Manifestasi Klinik
Gejalah sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk dan jenis benda asing, lokasi tersangkutnya komplikasi yang timbul dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri didaerah leher, kemudian timbul rasa tidak enak didaerah substernal atau nyeri dipunggung. Terdapat rasa tercekik, rasa tersumbat ditenggorok, batuk, muntah, disfagiah, berat badan menurun, demam, hipersalifasi, regurgitasi dan gangguan napas. pada pemeriksaan fisik terdapat kekakuan local pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang timbul prokresif pada anak-anak terdapat gejala nyeri atau batuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronghi, demam abses leher empisema subkutan, berat badan menurun, gangguan pertumbuhan dan obstruksi saluran napas.

5. Penatalaksanaan
Pasien dirujuk di rumah sakit untuk dilakukan esofagoskopi dengan memakai cunam yang sesuai agar benda asing tersebut dapat dikeluarkan. Kemudian dilakukan esofagoskofi ulang untuk menilai kelainan-kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya untuk benda asing, tajam yang tidak bisa dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segerah dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda asing tersebut. Bila dicurai perforasi kecil, segerah dipasang pipa nasogastar agar pasien tidak menelan dan diberikan antibiotic dan analgetik berspektrum luar selama 7-10 hari agar tidak terjadi sepsis. Bila letak benda asing menetap selama 2 kali 24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan.

6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi berupa foto polos esophagus servikal dan torakal anteroposteriol dan iteral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Bila benda asing radioopak mudah diketahui lokasinya sedangkan bila radiolusen, dapat diketahui benda implamasi periesofagus atau hiperint plamasi hipofaring dan esophagus bagian proksimal. Esofagogram dilakukan untuk benda asing radiolusen, yang akan memperlihatkan filling defect persisistent. dapat dilakukan tomografi computer. Tindakan endoskopi dilakukan untuk tujuan diagnostik dan terapi.

7. Komplikasi
laserasi mukosa perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher atau mediastinitis. perforasi dapat menimbulkan selulitis local dan fistel esophagus. Gejala dan tanda ferforasi esofagus dan antara lain episema subkutis atau mediastinum. Krepitasi kulit didaerah leher atau dada atau pembengkakan leher, kaku leher, demam, mengigil, gelisa, takikardi, takipnea, nyeri yang menjalar kepunggun, dan retrosternal, epigastrium. penjalaran ke pleura menimbulkan pneumotoraks dan piotoraks. Bila lama berada diesofagus menimbulkan jaringan granulasi dan radang oeriesofagus. benda asing seperti batere alkali menimbulkan toksititas intrinsik local dan sistemik dengan reaksi edema dan implamasi local. Trauma esofagus juga bisa mengakibatkan tumor esofagus dimana bila adanya riwayat tertelan zat korosit yang menyebabkan peradangan kronis pada esofagus yang menyebabkan klaina pada esofagus.


B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
 Nyeri pada saat menelan
 Nyeri substernal
 Perasaan penuh
 Ketakutan dan ansietas
 Penurunan berat badan
 Napas busuk dan batuk
 Suara serak dan batuk
 Paralise diagfragma

2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidak efektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan obstruksi esofagus
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia dan disfagia
c. Nyeri yang berhubungan dengan proses penyakit
d. Ansietas/takut yang berhubungan dengan prognosa penyakit buruk
e. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kuranya informasi mengenai perawatan rumah.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan implamasi pada esofagus



3. Intervensi
a. Ketidak efektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan obstruksi esofagus
Tujuan : Pasien mendemonstrasikan kemampuan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
1. Kaji pola napas klien
R/ : Untuk mengetahui sejauh mana pola napas pasien sebaga indikator intervensi selanjutnya.
2. Pertahankan tira baring jika kondisi memerlukannya
R/ : Tira baring dapat membantu relaksasi otot-otot pernapasan
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30 sampai 45 derajat (posisi semi fowler)
R/ : Posisi semi fowler (posisi duduk 30 sampai 45 derajat) mengurangi penekanan abdominalis terhadap diafragma.
4. Hindari posisi terlentang
R/ : Posisi terlentang dapat membuat penekanan abdominalis terhadap diafragma sehingga ekspansi paru tidak maksimal.
5. lakukan pengisapan orotrakeal jika dibutuhkan
R/ : Pengisapan orotrakeal membantu pengeluaran mukus yang menyumbat jalan napas.



b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia dan disfagia
Tujuan : Masukan kalori pasien dipertahankan, dan nutrisi seimbang
1. kaji kemampuan pasien untuk menelan cairan dan makanan
R/ : Untuk mengidentifikasi kemampuan pasien menelan cairan dan makanan guna intervensi selanjutnya.
2. Ukur masukan dan haluaran
R/ : Untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan klien.
3. Beri dukungan kepada pasien untuk mengunya makanan dengan baik, untuk mengigit dalam jumlah kecil, dan untuk makan pelan
R/ : Jika makanan dalam bentuk halus maka membantu proses pencernaan
4. Bantu pemberian makanan jika perlu
R/ : Membantu pemenuhan nutrisi klien
5. Bantu dalam pemasangan selang NG jika dipesankan
R/ : Membantu pemenuhan nutrisi dengan selang NG
6. Libatkan ahli gizi dalam bantuan perencanan tipe khusus dari makanan
R/ : Untuk pemenuhan nutrisi yang seimbang.



c. Nyeri yang berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan : Pasien mengambarkan nyeri dalam keadan minimal atau tidak ada nyeri
1. Kaji nyeri, lokasi, karasteristik, mulai timbul, frekuensi dan intensitas, gunakan tingkat ukuran nyeri
R/ : untuk mengukur tingkat/kualitas nyeri guna intervensi selanjutnya
2. Ajarkan dan bantu dengan alternative teknik pengurangan nyeri (misalnya imajinasi, musik, relaksasi)
R/ : Pengalihan perhatian dapat mengurangi nyeri
3. Ubah posisi setiap 2 sampai 4 jam
R/ : Posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi tingkat nyeri.
4. Berikan analgesik jika dipesankan
R/ : Analgesic dapat mengurangi nyeri.
d. Ansietas/takut yang berhubungan dengan prognosa penyakit buruk
Tujuan : Pasien atau orang terdekat memberikan perawatan mengungkapkan rasa takut dan ansietas dan menggunakan mekasisme koping efektif
1. Kaji kemampuan pasien dan orang terdekat untuk mengkomunikasikan perasaan
R/ : Mengkomunikasikan/mendiskusikan masalah dapat membantu mengurangi rasa cemas.
2. Bantu dalam menangani reaksi emosional terhadap proses penyakit
R/ : Membantu klien menangani masalah membuat klien dan keluarga merasa diperhatikan serta tidak merasa sendirian.

3. Dorong dan berikan waktu untuk mengungkapkan masalah
R/ : Mengungkapkan masalah dapat membantu menghilangkan rasa cemas.
4. Kambangkan arti komunikasi jika pasien mengalami kesukaran berbicara
R/ : Komunikasi yang baik dapat membantu menyelesaikan masalah dan mengurangi kecemasan.
e. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangya informasi.
Tujuan : Pasien atau orang terdekat mendemonstrasaikan pemahaman akan perawatan rumah dan intruksi evaluasi.
1. Intruksikan pasien atau orang terdekat mengenai tipe dan perawatan selang yang diperlukan untuk selang gastrostomi
R/ : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan selang gastrostomi
2. Diskusikan dan ajarkan penatalaksanaan nyeri dan pemberian injeksi jika dipesankan
R/ : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga mengenai proses penatalaksanaan penyakit.
3. Diskusikan jadwal radiasi atau penatalaksanaan kemoterapi.
R/ : Penatalaksanaan kemoterapi menjadi suatu masalah berhubungan dengan efek yang ditimbulkannya.
4. Jelaskan kebutuhan untuk mempertahankan perjanjian evaluasi dengan dokter
R/ : Evaluasi dokter menjadi sumber informasi pada klien dan keluarga.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan sekunder imunosupresi
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
1. Kaji pasien terhadap bukti adanya infeksi
R/ : Untuk mendeteksi sedini mungkin adanya tanda-tabda infeksi
2. Periksa tanda-tanda vital, demam, mengigil
R/ : TTV merupakan acuan terjadinya Infeksi
3. Tekankan higiene personal
R/ : Personal hygiene dapat mencegah timbulnya mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
4. Kolaborasi mengenai pemberian antibiotik
R/ : Pemberian antibiotic dapat mencegah infeksi


4. Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi klien.







5. Evaluasi
a. Pasien mendemonstrasikan kemampuan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
b. Masukan kalori pasien dipertahankan, dan nutrisi seimbang
c. Pasien mengambarkan nyeri dalam keadan minimal atau tidak ada relaksasi
d. Pasien atau orang terdekat memberikan perawatan mengungkapkan rasa
e. Pasien atau orang terdekat mendemonstrasaikan pemahaman akan perawatan rumah dan intruksi evaluasi.
f. Tidak terjadi infeksi Read More...